Setelah peristiwa era reformasi, BJ Habibie maju untuk menggantikan Soeharto sebagai presiden, hal ini bertujuan untuk?
a. Mengatasi krisis ekonomi yang melanda Indonesia di pertengahan tahun 1997
b. Melanjutkan kebijakan presiden sebelumnya di bidang ekonomi
c. Melanjutkan pembangunan di Indonesia tanpa dana pinjaman dari IMF atau World Bank
d. Mengamankan para koruptor sesuai dengan tuntutan dan gerakan reformasi yang dilakukan oleh mahasiswa
e. Menyatukan pihak yang mendukung dan menolak kebijakan yang dikeluarkan di masa Presiden Soeharto menjabat
Wah, soal yang menarik, nih!
Pada saat itu BJ Habibie harus menggantikan Soeharto sebagai Presiden karena pada saat itu beliau menjabat sebagai Wakil Presiden. Pada saat itu masalah yang terjadi adalah krisis moneter karena pada saat itu Soeharto kehilangan dukungan dari para petinggi yang menyebabkan program kerja bernama REPELITA VI diberhentikan.
Karena itu, B.J. Habibie fokus untuk mengatasi krisis moneter yang melanda sektor keuangan di tahun 1997-1998 yang menyebabkan Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden saat itu. Setelahnya, Indonesia meminjam uang untuk menutupi krisis moneter ini ke IMF yang selesai terbayar di tahun 2006 atau pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjabat.
Jawaban yang paling benar adalah yang A.
Kalau melihat dari tahunnya, tentu saja yg terbayang adalah krismon ya, karena soal krisis ekonomi.
Jadi menurut aku jawabannya adalah A
Setelah peristiwa era reformasi, BJ Habibie maju untuk menggantikan Soeharto sebagai presiden dengan tujuan:
a. Mengatasi krisis ekonomi yang melanda Indonesia di pertengahan tahun 1997.
Pilihan ini mencerminkan salah satu alasan utama mengapa BJ Habibie maju sebagai presiden setelah Soeharto mengundurkan diri. Pada saat itu, Indonesia sedang menghadapi krisis ekonomi yang parah, yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti krisis finansial Asia dan masalah struktural di dalam negeri. Habibie diharapkan dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasi krisis tersebut dan memulihkan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Meskipun pilihan lainnya juga relevan dalam konteks reformasi, namun alasan yang paling signifikan dan langsung terkait dengan keputusan BJ Habibie untuk maju sebagai presiden adalah untuk mengatasi krisis ekonomi yang melanda Indonesia.