Undertale: RPG Sederhana dengan Cerita Mendalam dan Pilihan Moral yang Menggugah Hati

Tak banyak game indie yang mampu mengguncang dunia game global seperti Undertale. Dirilis pada 2015 oleh developer tunggal Toby Fox, game ini awalnya terlihat seperti RPG klasik 8-bit biasa dengan grafis sederhana. Namun di balik tampilannya yang retro, Undertale menyimpan kisah emosional, sistem pertarungan inovatif, dan mekanik moral yang sangat jarang dijumpai bahkan di game-game AAA sekalipun.

Sebagai editor lk21, melihat Undertale bukan hanya sebagai sebuah game, tapi juga sebagai pengalaman emosional dan filosofis yang membekas. Ini adalah game yang membuatmu tertawa, terkejut, merenung, dan kadang merasa bersalah atas keputusanmu sendiri.

Mari kita menyelami apa yang membuat Undertale begitu spesial, dari gameplay hingga narasi, serta bagaimana game ini berhasil mengubah pandangan banyak orang tentang genre RPG.

Premis dan Dunia Undertale

Cerita Undertale dimulai dengan sederhana: kamu bermain sebagai seorang anak kecil yang jatuh ke dunia bawah tanah (Underground), tempat di mana monster dikurung setelah perang panjang dengan manusia. Untuk kembali ke permukaan, kamu harus menjelajahi dunia ini dan bertemu berbagai monster, yang sebagian bersahabat, sebagian tidak.

Namun, yang membuat Undertale langsung berbeda adalah pendekatannya terhadap pertempuran dan hubungan dengan karakter: kamu tidak harus membunuh siapa pun. Bahkan, kamu bisa menyelesaikan seluruh game tanpa melukai satu pun musuh—dan hal ini memengaruhi akhir cerita secara drastis.

Gameplay: Sistem Pertarungan yang Unik

Secara kasat mata, Undertale terlihat seperti RPG turn-based klasik. Tapi saat kamu masuk ke mode pertarungan, semuanya berubah:

  • Saat musuh menyerang, kamu harus menghindari serangan secara aktif dalam minigame ala bullet hell (tembakan peluru ke segala arah).
  • Saat giliranmu, kamu bisa menyerang atau memilih opsi damai, seperti berbicara, memeluk, atau menari untuk menyelesaikan konflik.
  • Setiap musuh punya mekanik unik yang membuat pertarungan terasa seperti teka-teki sosial.

Mekanik ini membuat pertempuran tidak hanya soal menang-kalah, tapi juga soal memahami karakter musuh. Kadang kamu perlu bicara, kadang kamu hanya perlu mendengarkan, dan kadang kamu harus menunjukkan empati.

Pilihan Moral: Bunuh atau Maafkan?

Salah satu fitur paling ikonik dari Undertale adalah sistem pilihan moral yang benar-benar berarti. Game ini menawarkan tiga jalur utama:

  1. Neutral Route
    Jalur yang paling umum. Beberapa musuh kamu bunuh, sebagian kamu maafkan. Ending-nya bergantung pada siapa saja yang kamu kalahkan.
  2. Pacifist Route
    Tidak membunuh satu pun musuh, membangun hubungan dengan semua karakter. Jalur ini membuka cerita penuh dan ending terbaik.
  3. Genocide Route
    Secara aktif memburu dan membunuh semua musuh, termasuk karakter utama yang kamu kenal. Jalur ini penuh kegelapan dan akan mengubah game selamanya.

Yang membuat sistem ini unik adalah bagaimana game ini mengingat apa yang kamu lakukan. Meski kamu restart, game bisa tetap mengenali kalau kamu pernah menjalani Genocide Route. Ini memberi sensasi bersalah yang sangat nyata.

Karakter yang Ikonik dan Menyentuh

Undertale memiliki jajaran karakter yang sangat berkesan, masing-masing dengan kepribadian dan cerita kuat. Beberapa yang paling ikonik antara lain:

  • Toriel: sosok ibu penyayang yang pertama kali kamu temui. Ingin melindungimu dari dunia luar.
  • Sans: skeleton santai dan penuh lelucon, tapi diam-diam sangat cerdas dan berbahaya jika kamu memilih jalur gelap.
  • Papyrus: adik Sans yang ceroboh tapi punya impian besar menjadi bagian Royal Guard.
  • Undyne: ksatria tangguh yang awalnya ingin memburumu, tapi bisa jadi sahabat sejati.
  • Alphys: ilmuwan pemalu penggemar anime, yang menyimpan banyak rahasia.
  • Mettaton: robot bintang TV narsistik yang selalu tampil dramatis.
  • Asgore: raja para monster dengan hati yang berat karena tanggung jawab dan kehilangan.
  • Flowey: bunga “imut” yang menjadi simbol ketidakpedulian, kegilaan, dan kesadaran pemain.

Setiap karakter dibuat dengan hati-hati, punya perkembangan yang menyentuh, dan bisa menjadi teman… atau korban tergantung keputusanmu.

Narasi dan Penulisan yang Brilian

Salah satu keunggulan Undertale adalah penulisan naskah yang cerdas dan emosional. Dialognya penuh humor, tetapi juga bisa sangat filosofis dan menyentuh. Game ini tidak menggurui, tapi sering kali memancing pemikiran soal:

  • Apa arti menjadi baik?
  • Apakah tindakanmu tetap berarti jika kamu bisa mengulang waktu?
  • Apakah “kemenangan” selalu harus melalui kekerasan?

Undertale juga mematahkan ekspektasi pemain dengan cara yang unik. Saat kamu pikir game ini akan berakhir, ternyata masih banyak misteri. Saat kamu merasa aman, sesuatu yang menakutkan bisa terjadi. Pendekatannya yang meta—di mana game sadar bahwa kamu adalah pemain yang bisa mengulang waktu—membuat semuanya terasa lebih personal.

Visual dan Audio: Sederhana Tapi Mengena

Grafis Undertale memang sederhana, seperti RPG 8-bit jadul. Tapi justru karena kesederhanaannya, kamu bisa fokus pada cerita dan interaksi karakter.

Musiknya? Jangan remehkan. OST Undertale adalah salah satu soundtrack game indie terbaik sepanjang masa. Lagu seperti:

  • “Megalovania”
  • “Hopes and Dreams”
  • “His Theme”
  • “Battle Against a True Hero”

…telah jadi legenda di kalangan gamer. Musiknya tidak hanya enak didengar, tapi juga meningkatkan emosi dan atmosfer setiap momen penting dalam game.

Komunitas dan Dampaknya

Undertale tidak hanya sukses sebagai game, tapi juga sebagai gerakan budaya. Komunitasnya sangat aktif membuat:

  • Fan art
  • Musik remix
  • Komik dan animasi
  • Fan game dan AU (alternate universe), seperti “Underfell” atau “Outertale”

Game ini bahkan diakui oleh Nintendo dan dipromosikan di platform besar seperti Switch dan PS4. Karakter Sans bahkan sempat “hadir” di Super Smash Bros. Ultimate sebagai kostum Mii Fighter—momen yang membuat internet heboh.

Sekuel dan Masa Depan: Deltarune

Toby Fox kini mengerjakan proyek lanjutannya, Deltarune, yang punya koneksi dengan Undertale tapi dengan dunia dan mekanik berbeda. Chapter 1 dan 2 dari Deltarune sudah tersedia gratis, dan meski belum selesai, banyak fans yang menyambutnya dengan antusias luar biasa.

Cocok Untuk Siapa?

✅ Cocok untuk:

  • Pecinta RPG dengan cerita kuat dan penuh pilihan
  • Gamer yang suka introspeksi dan elemen moral
  • Fans indie game yang menghargai kreativitas
  • Penggemar musik dan karakter yang berkesan

❌ Mungkin kurang cocok jika:

  • Mencari grafis 3D realistis dan aksi cepat
  • Tidak suka membaca dialog panjang
  • Tidak nyaman dengan game yang terlalu “meta” atau emosional

Kesimpulan: Game Kecil yang Memberi Dampak Besar

Undertale adalah bukti nyata bahwa sebuah game tidak harus besar, mewah, atau dibangun oleh tim ratusan orang untuk bisa sukses. Dengan cerita kuat, karakter penuh hati, dan sistem gameplay unik, game ini menjadi pengalaman personal dan filosofis yang akan terus dikenang.

Ia bukan hanya game tentang monster dan pertempuran. Tapi juga tentang pilihan, empati, dan konsekuensi. Undertale membuatmu mempertanyakan tindakanmu, menghargai karakter fiksi seperti teman, dan mungkin… membuatmu menitikkan air mata.

Jika kamu belum pernah mencobanya, jangan ragu untuk terjun ke dunia bawah tanah yang penuh kejutan ini. Tapi ingat satu hal: “In this world, it’s kill or be killed”… atau mungkin tidak. Pilihan selalu ada di tanganmu.